Harapan yang Telah Sirna Kini Berakhir Bahagia

Mungkin judul di atas bisa menggambarkan kekecewaan seseorang terhadap keinginan nya yang belum tercapai. Namun skenario Allah itu memang yang terbaik, tidak ada yang tidak mungkin bagiNya. Bahkan diluar nalar manusia aja hal itu mungkin saja terjadi. Salah satunya di cerita yang akan aku bahas kali ini. ketika aku mendengar langsung dari narasumber nya yakni temen aku sendiri. Secara tidak langsung hatiku sangat amat bahagia, bercampur sedih. gimana tidak, aku sedikit mengetahui perjuangan dia untuk melamar magang di pekerjaan ini. pekerjaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan jurusan yang diambil semasa kuliah. 


Berniatkan keinginan untuk membantu ekonomi kedua orang tua. Ternyata doa tersebut lah dikabulkan oleh sang pencipta. Ketika melihat cerita sukses seseorang, belum afdhol kalau tidak mengetahui gimana sih cara dia jadi bisa seperti ini. Selama 1 bulan penuh kami pernah satu rumah sewaktu magang. Sedikit banyaknya aku mengetahui aktivitas yang ia lakukan sedari bangun tidur sampai tidur lagi.


Bisa dibilang anaknya termasuk rajin beribadah, sholat tepat waktu, setiap hari di waktu subuh selalu menyempatkan waktu untuk tadarus Al-Qur'an, suka mengikuti berbagai majelis ilmu. Bahkan dalam kehidupan sosialnya, ia juga senang menjaga silaturrahmi, mengeluarkan tutur kata yang baik, menolong dan selalu mensupproort teman menjadi satu hal yang penting bagi dirinya. Berbakti kepada kedua orang tuanya sudah menjadi prioritas utama untuknya.


Kalau aku lihat dari semua yang telah ia lakukan, aku bakal mengatakan sudah sepatutnya ia mendapatkan kabar bahagia ini. Apa yang ia tanam itulah yang akan tuai. 


Kisah ini bermula ketika ia mencoba untuk mendaftar magang di pertanian dan kabar bahagianya ia lolos sampai ke tahap interview pertama. Seketika kabar bahagia ini sirna dengan begitu cepatnya ketika ia mengetahui hasil interview nya adalah ditolak karena tidak sesuai dengan keahlian. Akhirnya kembali pulang kerumah dengan perasaan kecewa, ya kecewa karena ekspektasi tidak sesuai dengan harapan. Inginnya pulang kerumah dengan membawa kabar bahagia, malah pulang dengan perasaan kecewa dan rasanya pengen nangis sejadi jadinya. 


Beberapa bulan berlalu, udah mulai mencoba daftar keberbagai tempat dengan harapan akan ada matahari setelah hujan reda. Ternyata hasilnya nihil, tidak ada ama sekali kabar panggilan lamaran yang telah ia sebarkan. Sudah mencapai titik terendah, udah binggung mau gimana lagi sampai stress juga. Rasanya sudah tidak ada harapan lagi.


Bi idznillah, tiba-tiba ia mendapatkan kabar bahwa dipanggil untuk interview kedua di pertanian yg awal mulanya gagal. padahal kan awalnya ditolak yah, kok bisa dipanggil lagi? mungkin inilah yang disebut kalau itu rezeki kita ga bakal kemana, ga akan salah tempat ataupun salah orang. Usaha tidak kan mengkhianati hasil. Allah Mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. kabar baiknya di interview kedua ini ia berhasil dan diterima magang selama 3 bulan. Dengan gajih yang lumayan sangat besar sampai tembus 2 digit.


Sungguh indah ya ketetapan Allah untuk hambanya. Ketika merasa terpuruk, merasa tidak ada hal apalagi yang bisa dilakukan. Allah datang dengan secercah cahaya. Cahaya yang membawa kebahagian untuk orang yang telah ia tetapkan.


~based on a true story~


Gimana nih perasaan temen-temen waktu baca cerita ini? semoga cerita kali ini bisa menginspirasi temen-temen semua terkhusus saya sendiri. 


Komentar

  1. MasyaAllahh rencana Allah sangat indahh🥺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyakan🥹. Semoga dari cerita di atas dapat memberikan insight baru buat temen-temen. semangat juga untuk kita, semoga kebahagiaan dan kemudahan selalu menghampiri. Terima kasih ya sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan ini🥹.

      Hapus
  2. Masya Allahhh 😭🥰🌹

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Body Shaming isn't a Joke

Bolehkah Penggunaan Alat Kontrasepsi Sterilisasi Dalam Perkawinan? Ini Aturannya Menurut Fatwa MUI

The Polygamy Principle in Islam and law